SALAMKOREA.COM – Pyeongchang tak hanya indah di musim dingin saja, saat musim gugur daerah ini memiliki daya tarik lain yang tak boleh dilewatkan. Kalau kamu tidak terlalu menyukai dingin, maka inilah saatnya bagi kamu untuk merasakan angin di musim gugur.
Setuap musim gugur di Bongpyeong-myeon, bunga soba bermekaran. Pada puncaknya, kamu akan bisa menikmati pemandangan indah nan romantis di perkebunan soba. Jika dilihat dengan seksama, perkebunan ini akan terlihat seperti hamparan salju meski sebenarnya adalah hamparan bunga soba. Keunikan dari desa ini adalah merupakan lokasi dari novel When Buckwheat Flowers Bloom yang ditulis Lee Hyo Seok.
Nah untuk memberikan penghormatan kepada novel tersebut juga Lee Hyo Seok yang merupakan penulis terkenal Korea, maka setiap bulan September diadakan Pyeongchang Hyoseok Cultural Festival. Di festival ini, kamu akan bisa melihat bunga yang bermekaran sekaligus mencicipi makanan khas daerah ini. Ada banyak kegiatan juga yang bisa diikuti seperti melihat pameran buku.
Selain itu, pada festival ini pun akan ada Pasar Tradisonal Bongpyeong yang sudah ada sejak tahun 1930-an. Bagi pecinta kuliner, kamu bisa mencicipi berbagai variasi makanan soba. Mulai dari memil-guksu (mie soba), memil-buchim (panekuk soba), hingga memil-jjinbbang (bakpao soba) dapat ditemukan di pasar ini. Uniknya lagi, meskipun musim gugur berakhir, kamu tetap bisa mencicipi makanan-makanan ini, lho. Ini merupakan bentuk penghormatan terhadap penulis novel Lee Hyo Seok.