SALAMKOREA.COM – Keindahan negeri Ginseng selalu tercermin dalam setiap karya-karya drama Korea. Meski dramanya sudah selesai tayang pada April 2020 lalu, tetapi keindahan spot wisata di drama The King: Eternal Monarch masih menyisakan rindu. Apalagi bagi penggemar drama Korea yang masih belum bisa berkunjung langsung ke lokasi drama karena pandemi.
Meskipun hampir sebagian besar lokasi di drama The King: Eternal Monarch adalah fiksi, tetapi untuk lokasinya sendiri tetap ada, lho. Seperti yang kamu tahu, drama ini mengambil latar lokasi di Busan sebagai ibukota Kerajaan Korea yang dipimpin oleh raja tampan nan rupawan, Lee Gon. Beberapa landmark yang tadinya bertempat di Seoul pun dibuat seakan berada di Busan. Nah, jangan sampai tertipu ya, Jeolchin. Kamu tetap bisa kok berkunjung ke Dae Han Je Guk nanti, asalkan jangan salah lokasi, ya! Yuk, intip 15 lokasi syuting The King Eternal Monarch seperti dikutip dari KTO Indonesia berikut ini:
1. Pulau Dongbaekseom, Busan (부산 동백섬)
Menggunakan teknologi CGI, pulau ini disulap menjadi komplek Kerajaan Korea (대한제국) atau Korean Empire dalam The King: Eternal Monarch. Sebenarnya, ada banyak pulau yang bernama Pulau Dongbaekseom di Laut Selatan Korea. Di pulau ini pohon bunga kamelia tumbuh subur dan menyuguhkan pemandangan yang indah. Nah, tetapi diantara semua pulau-pulau tersebut pulau Dongbaekseom di Busan adalah daratan utama yang menjadi daya tarik wisata. Meskipun pulau Dongbaekseom berukuran sangat kecil, tetapi banyak bunga kamelia dan pohon-pohon lain yang tumbuh subur. Di puncak pulau terdapat patung dan monumen Choe Chi-Won, seorang cendekiawan dan penulis pada masa Kerajaan Silla. Organisasi Pariwisata Busan telah mendeklarasikan Pulau Dongbaekseom sebagai Situs Wisata No. 46. Pulau ini juga memiliki Taman Dongbaek dan patung putri duyung setinggi 2,5 meter di dekat pantai yang dapat dengan mudah dikunjungi banyak wisatawan dalam perjalanan ke pantai.
2. Pantai Dadaepo, Busan (부산 다대포해수욕장)
Ingat adegan ketika Lee Min Ho sebagai raja Lee Gon menunggangi kuda di pantai? Nah, lokasi ini adalah pantai Dadaepo. Tahukah kamu jika pantai Dadaepo tercipta dari pasir yang diendapkan oleh Sungai Nakdonggang? Pantai ini memiliki perairan dangkal serta pantai pasir luas yang cocok banget untuk wisata bareng anak-anak, lho. Di sini, kamu juga bisa melakukan aktivitas air seperti paddleboarding, kiteboarding, dan masih banyak lagi. Uniknya lagi, pantai ini juga memiliki plaza besar yang ada di pintu masuk. Di plaza ini ada air mancur musikal terbesar di duni dan bisa disaksikan pada bulan April sampai Oktober.
3. Marine City, Busan (부산 마린시티 – 해운대구 우동 1410-3)
Penggambaran suasana Kerajaan Korea (Korean Empire) dalam drama The King: Eternal Monarch banyak diambil di area Busan, salah satunya di Marine City. Tempat ini adalah sebuah kawasan pemukiman di Distrik Haeundae, Busan, Korea Selatan. Sebagian besar bangunan di sini adalah gedung pencakar langit yang sangat mewah. Marine City dibangun di atas tanah reklamasi antara area populer Pantai Haeundae dan Centum City.
4. Jalan Haeundae (Gunam-ro), Busan (부산 해운대 거리 – 구남로)
Adegan-adegan penting saat karakter Lee Gon bertemu dengan Lee Rim di tengah rakyat Kerajaan Korea ini diambil di jalan Gunam-ro. Lokasi ini adalah jalan empat jalur sepanjang 490 meter dan selebar 30 meter antara stasiun metro Haeundae dan Pantai Haeundae. Haeundae-gu telah mengubah Gunam-ro menjadi alun-alun budaya untuk pertunjukan jalanan dan pasar seni reguler. Jalur tengah Gunam-ro selebar 13 meter merupakan zona bebas mobil dan memiliki tiga area busking – dua zona musik dan satu zona pertunjukan. Nama resmi tempat ini adalah “Haeundae Square.”
5. Hutan Ahopsan, Busan (부산 기장 아홉산숲)
Latar Belakang Hutan Ahopsan ini sering muncul dalam drama The King: Eternal Monarch saat para pemeran utama hendak menjelajah dunia paralel. Hutan Ahopsan di Gijang-gun, Busan, adalah tempat yang tidak dibuka untuk pengunjung selama 400 tahun. “Ahopsan” dari Hutan Ahopsan adalah kata Korea asli yang berarti merangkul sembilan lembah. Hutan ini telah menjaga kondisi alami tanpa pengunjungnya selama pendudukan, pembebasan, perang, dan industrialisasi Jepang. Namun kini, hutan ini terbuka untuk umum dan pengunjung bisa merasakan sendiri alam yang sudah terlindungi sejak dulu. Diperlukan waktu 1 hingga 2 jam untuk menjelajahi semua jalur di Hutan Ahopsan. Harum pepohonan, kicauan burung, dan kesejukan pepohonan rindang lebih dari cukup untuk menyegarkan kembali hati siapa saja yang lelah dengan kesibukan sehari-hari.
6. Hutan Taehwagang, Ulsan (울산 태화강 십리대숲)
Selain hutan Ahopsan, adegan berlatar kebun bambu dalam drama The King: Eternal Monarch juga diambil di Hutan Bambu Taehwagang, Ulsan. Lapangan di sekitar titik tengah Sungai Taehwagang dibiarkan lama terbengkalai sebelum dijadikan Taman Nasional Taehwagang, yang menjaga kelestarian alam sekaligus menyediakan tempat peristirahatan bagi warga Ulsan. Taman ini berukuran dua kali lebih besar dari Taman Yeouido di Seoul, dan memiliki air alami dan hutan bambu yang rimbun, yang dikenal sebagai Hutan Simnidae, dan juga ladang kanola dan gandum. Hutan Simnidae pernah hampir dihancurkan sebagai bagian dari rencana pengendalian banjir pemerintah tetapi tetap dipertahankan berkat upaya masyarakat. Upaya pelestarian kemudian berlanjut dengan pengubahan kawasan tersebut menjadi Taman Nasional Taehwagan, yang berlangsung dari tahun 2004 hingga 2010.
7. Katedral Munsan, Jinju (진주시 문산성당)
Gereja Katolik ini, dipromosikan dari stasiun sekunder desa kecil menjadi gereja paroki pada tahun 1905, adalah gereja Katolik pertama di Jinju. Gereja ini berfungsi sebagai dasar pijakan Katolik untuk daerah Gyeongsangnam-do barat termasuk Jinju sampai Pembebasan 1945. Bangunan gereja Katolik lama dengan atap genteng dan bangunan gereja Katolik Barat yang baru hadir selaras dalam satu kompleks. Gereja Katolik Barat ini berbentuk persegi panjang, dan memiliki area layanan bersisi simetris dengan menara lonceng yang menjulang tinggi di bagian tengah.
8. Jembatan Woljeonggyo, Jeonju (경주 월정교)
Jembatan Woljeonggyo yang terletak di Gyo-dong, Gyeongju dibangun selama periode Silla Bersatu (676-935 M) tetapi terbakar di periode Dinasti Joseon. Melalui penelitian sejarah, jembatan ini dibangun kembali pada April 2018 dan menjadi jembatan kayu terbesar di Korea. Menurut Samguk Sagi (Sejarah Tiga Kerajaan), jembatan ini dibangun pada tahun ke-19 pemerintahan Raja Gyeongdeok (760 M), dan menghubungkan Wolseong dengan Namsan. Penelitian sejarah untuk membangun kembali jembatan tersebut berlangsung dari tanggal 26 November 1984 hingga 8 September 1986, dan para peneliti menemukan bahwa jembatan tersebut pertama kali dibuat dengan kayu. Pembangunan kembali jembatan ini pertama dilakukan dari 2008 hingga 2013 dan fase akhir berlangsung dari April 2016 hingga April 2018. Melalui penelitian dan proses pembangunan kembali ini, restorasi bangunan bersejarah di masa mendatang memiliki referensi yang lebih baik untuk digunakan.
9. Katedral Katolik Gyesan, Daegu (대구 계산성당)
Gereja Katolik Gyesan Daegu dibangun oleh Pastor Robert, A.P. (1853-1922), yang datang ke Daegu untuk pekerjaan misionaris. Pada tahun 1899, bangunan gereja ini dibangun dengan kayu menggunakan desain gaya Korea tetapi hancur terbakar beberapa bulan setelah pembangunan dimulai. Pastor Robert menciptakan desain bangunan baru dan mengimpor kaca patri dan besi galvanis dari Prancis dan Hong Kong, karena jenis bahan bangunan ini sulit ditemukan di Korea. Konstruksi akhirnya selesai pada tahun 1902, tiga tahun setelah proyek dimulai.
Gereja ini adalah satu-satunya bangunan yang tersisa di Daegu dari awal tahun 1900-an. Bangunan gereja didesain dengan bentuk salib latin, terdiri dari nave dan transept. Gereja yang didominasi gaya Romawi ini juga menampilkan beberapa elemen arsitektur Gothic seperti jendela kaca patri dan pinnacle.
10. Plaza Gwanghwamun, Seoul (서울 광화문광장)
Salah satu adegan ikonis dalam drama The King: Eternal Monarch adalah saat karakter Lee Gon bertemu dengan Jeong Tae-Eul setelah menembus ruang waktu dunia parallel. Adegan ini diambil di pusat Kota Seoul yaitu Plaza Gwanghwamun.
Plaza Gwanghwamun (disebut juga Gwanghwamun Square) adalah alun-alun publik yang memiliki sejarah lebih dari 600 tahun. Terletak di pusat Jalan Sejong-ro, tempat ini mendahulukan pejalan kaki daripada mobil. Dengan latar belakang Istana Gyeongbokgung dan Gunung Bugaksan, alun-alun melestarikan masa lalu, dan berfungsi sebagai ruang budaya serta sejarah. Berbagai patung dan bangunan direproduksi untuk mengembalikan tampilan bersejarahnya.
11. Lokasi Syuting Osan (오산 세트장)
Osan terkenal sebagai lokasi pengambilan gambar berbagai drama beraliran fantasi, sejarah, aksi dan sebagainya. Selain pengambilan gambar pada drama The King: Eternal Monarch ini, Osan juga sempat menjadi buah bibir karena pembangunan lokasi syuting drama Arthdal Chronicles yang megah dan dapat dikunjungi setelah proses syuting berakhir.
12. Lokasi Syuting Chungju (충주 세트장)
Sama halnya dengan Osan, di Chungju terdapat daerah yang biasa disulap sebagai lokasi syuting drama-drama terkenal. Selain syuting drama The King: Eternal Monarch ini, beberapa adegan pada drama Crash Landing on You juga berlatar belakang Kota Chungju.
13. Studio Sunshine Land Nonsan (논산 선샤인랜드)
Studio Nonsan awalnya dibangun sebagai lokasi pengambilan gambar utama dari drama Mr. Sunshine dan secara resmi dibuka untuk umum pada 1 November 2018. Adegan paling akhir pada drama The King: Eternal Monarch ini pun diambil di lokasi yang sama. Studio Sunshine Land Nonsan berhasil menciptakan set tahun 1950-an, Zona Permainan Pertahanan, Pusat Pengalaman Militer, dan Studio Sunshine yang menjadi latar dari sebagian besar adegan drama Mr. Sunshine. Pemandangan jalanan dan bangunan ibu kota negara selama masa pemerintahan akhir periode Joseon tahun 1900-an diciptakan kembali dengan begitu nyata dan mampu membuat para pengunjung seakan kembali ke masa lalu. Pengunjung juga dapat menikmati secangkir kopi di kafe yang ada di dalam Glory Hotel.
14. Danau Mungwang, Gwesan (괴산 문광저수지)
Selain lokasi ikonis, drama The King: Eternal Monarch juga berhasil menggambarkan keindahan alam Korea Selatan saat di musim gugur. Salah satunya adegan saat Lee Gon yang diperankan oleh Lee Min Ho menunggangi kuda di tengah jalur pohon Ginkgo yang tengah menguning. Adegan ini berlokasi di sekitar Danau Mungwang, provinsi Chungcheongbukdo. Wah, wajib masuk daftar lokasi yang didatangi nanti saat ke Korea ya, Jeolchin!
15. Kota Gwacheon (과천)
Meski tayang saat musim semi, namun kebanyakan setting drama ini adalah musim gugur, lho. Nah, kota Gwacheon juga menjadi salah satu lokasi pengambilan gambar dengan latar musim gugur pada drama The King: Eternal Monarch. Gwacheon adalah sebuah kota di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan. Kota ini terletak dekat dengan Seoul, berada di sebelah timur Anyang. Untuk ke sini, kamu bisa menaiki subway jalur 4 melewati kota Gwacheon. Berbagai lokasi wisata biasanya dikaitkan dengan Seoul, termasuk Seoul Grand Park, Museum Seni Kontemporer Nasional, Seoul Land, Museum Sains Nasional Gwacheon, dan Taman Balap Seoul. Kota ini juga merupakan rumah bagi pusat administrasi utama pemerintah Korea, lho.