Nggak cuman k-popnya loh, Korea juga punya olahraga dan permainan tradisional yang nggak kalah populer, bahkan di jaman modern sekarang ini beberapa permainan dan olahraga ini masih di mainkan oleh masyarakat Korea dan tidak jarang, dapat di jadikan games yang menarik untuk di mainkan. Apa saja? Ini dia beberapa Olahraga dan Permainan Tradisional dari Korea:
Cheongdo Jadi SSA-Eum (Bull Fighting)
Cheongdo Jadi SSA-Eum (Bull Fighting), Tidak seperti melawan banteng Spanyol yang melawan manusia dengan banteng, perkelahian banteng Korea ini perkelahian banteng nyata. Banteng vs banteng. Dua ekor lembu saling beradu kepala dan mencoba untuk saling mendorong satu sama lain . banteng yang pertama mundur hingga garis berarti kalah. Wah.., kalo di Indonesia karapan sapi kali ya?
Ch’ajon-nori Ini
Ch’ajon-nori Ini adalah permainan antar provinsi atau wilayah melibatkan seluruh komponen masyarakat. Dua dongchae (“kapal” dibuat dari kayu dan batang padi tua), masing-masing di angkat oleh orang-orang yang kuat dengan beberapa kapten oleh satu pemimpin, para pemimpin naik ke atas kayu yang di usung tadi. Jika seorang pemimpin jatuh ke bawah atau jika dongch’ae yang menyentuh tanah, maka lawan lain yang menang.
Chang-gi
Chang-gi (Korean Chess), Meskipun sangat mirip dengan catur Barat, Chang-gi memiliki permainan yang sedikit berbeda, potongan, dan aturan. Seperti permainan yang menguras otak lainnya, terdapat peraturan yang cukup mudah, namun harus banyak belajar dan butuh waktu yang cukup lama untuk menjadi Chang-gi yang profesional. permainannya di atas papan kayu berbentuk segi empat dengan bidak-bidak kayu. Ingat Chang-gi, ingat catur, hehe…
Hapkido
Hapkido, Meskipun tidak setenar t’aekwondo, Hapkido sangat populer di kalangan orang-orang Korea sebagai bentuk pertahanan diri. Berasal dari Periode ke Tiga Kerajaan yang lebih dari 1.300 tahun yang lalu, banyak memiliki kesamaan dengan Akido Jepang.
Hwa-t’u
Hwa-t’u (Go-Stop, atau biasanya di sebut Hwa-t’u, Hwa-tu, Ha-tu, Ha-to, or Kwa-do), Di kereta, di taman, di restoran dan bar, hampir di mana saja jika kalian pergi mengelilingi Korea, kalian bisa melihat (dan mendengar), orang-orang bermain kartu Korea. Hwa-t’u versi Korea dari Hanafuda, permainan tersebut di bawa ke Korea padatahun 1905-1945. Untuk bermain permainan ini, salah satu harus menampar kartu-kartu itu saat bermain. Kebanyakan orang bermain dengan uang, meskipun taruhannya cenderung hanya 10 atau 100 won per point untuk memeriahkan permainan. Dan di Indonesia seketika saya teringan dengan ‘gaplek’ haha…
Jul T’agi
Jul T’agi (Rope Walking), Berjalan dari satu ujung tali ke tali tegang lain, melompat ke atas dan ke bawah, melakukan jungkir balik, dan melakukan lawakan atau kata-kata candaan kepada penonton. Ada pula yang di selingi tarian dan nyanyian dari pembawa atraksinya. tarian di dalamnya sering juga menyidir tentang pemerintahan ataupun prihatin terhadap kondisi rakyat.
Kite Flying
Kite Flying, Bukan hanya jaman dulu waktu anak-anak, orang Korea yang lebih tua banyak menikmati layang-layang, terutama pada hari libur besar seperti Ch’usok dan Tahun Baru Imlek. Layang-layang tradisional Korea (yon) dibuat dengan tongkat bambu dan kertas Korea.
Nol-Ttwigi
Nol-Ttwigi (Korean See-saw), Tidak seperti di Barat, permainan ini di mainkan dengan di mana satu orang duduk di atas kedua sisi Korean See-saw atau jungkit Korea, peserta nol-ttwigi berdiri di masing-masing sudut mereka, lalu melompat ke atas bergantian, melambungkan pasangan mereka ke udara pada sisi yang berlawanan. Permainan ini sangat populer di kalangan perempuan, biasanya selama liburan tradisional dan festival (kalo di Ina maen jungkat-jungkit cuma di korea biasanya ada orang di tengahnya).
Paduk
Paduk atau disebut Go di Jepang, paduk di korea berbentuk besar seperti dam. Dimainkan dengan line 19×19, dua pemain menempatkan potongan batukecil mereka di papan untuk mencoba mengepung lawan mereka. Orang yang “menangkap” dengan jumlah paling banyak yang akan menang. Acara TV di Korea sering mendemonstrasikan dengan fitur permainan berstrategi menggunakan peringkat pesaing yang sangat tinggi bahkan seluruh saluran TV kabel khusus untuk itu, permainan ini juga dapat di beli atau di mainkan dengan berbasis game PC online dari Yes Asia .
Pengi
Pengi (Spinning Tops), orang-orang di seluruh dunia menikmati mainan spinning tops, dan tidak terkecuali anak-anak di Korea. Secara tradisional mainan ini berbentuk, atasan atau gangsing yang berputar dalam sebuah wadah, permainan ini juga di gunakan sebagai games dengan mencetak poin bagi yang dapat mencetak gol. Permainan ini juga populer dengan persaingan dimana para pemain mencoba untuk menjatuhkan pengi lawan mereka keluar dari suatu area tertentu.
Ssirum
Ssirum (Korean wrestling), Ssirum agak mirip dengan gulat sumo Jepang, dengan dua lawan mencoba bergulat satu sama lain dalam cincin berpasir. Orang yang melemparkan lawannya ke tanah merupakan pemenang. olahraga ini merupakan Kompetisi tahunan yang menarik banyak penonton.
Taekwondo
Taekwondo, Popularitas di seluruh dunia telah mendorong taekwondo ke Olimpiade sebagai sebuah olahraga resmi. Meskipun banyak yang mengklaim bahwa olahraga ini berumur ratusan tahun, itu benar-benar muncul selama akhir 1940-an, tak lama kemudian Presiden Syngman Rhee memutuskan bahwa Korea harus memiliki olahraga nasional. Namun, berasal dari Taekkyon, yang merupakan seni bela diri kuno.
Yut
Yut (Four-Stick Game), Sebuah permainan tradisional Korea, biasanya dimainkan pada hari pertama Tahun Baru Imlek, melibatkan 4 pemain atau tim. Empat tongkat, datar di satu sisi dan melengkung di sisi lain, adalah melemparkan di udara untuk giliran masing-masing sisi. Kombinasi wajah datar dan melengkung mengarah ke atas menentukan jumlah ruang bergerak sepanjang papan (gambar di sebelah kanan). Mendarat di sebuah lingkaran persimpangan memungkinkan samping untuk mengambil jalan lebih pendek. Orang pertama / tim melakukan perjalanan sepanjang jalan di sekitar papan adalah menang.
[sumber: lifeinkorea (Foto: Google) | Via: kbpkoreafamilyblogspot]