SALAMKOREA.COM – Kabar mengejutkan dari Korea Selatan. Disadur dari Korea Herald, dua jet tempur Angkatan Udara Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di sebuah desa dekat perbatasan Korea, yang menyebabkan setidaknya 15 orang terluka. Kejadian ini terjadi pada pagi hari Kamis saat latihan tembak langsung yang melibatkan militer Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Kejadian bermula saat dua jet tempur KF-16 salah memasukkan koordinat sasaran untuk bom yang akan dijatuhkan. Seharusnya, bom tersebut dijatuhkan di area yang telah ditentukan, tetapi karena kesalahan teknis, bom-bom tersebut malah jatuh ke desa Idong-myeon di Pocheon, Provinsi Gyeonggi. Delapan bom yang dijatuhkan ini meledak dan merusak beberapa bangunan di sekitar area tersebut, termasuk rumah, gereja, dan rumah kaca.
Akibatnya, 15 orang terluka, termasuk dua orang yang mengalami cedera serius, salah satunya akibat serpihan bom yang tertanam di leher. Sementara itu, 13 orang lainnya menderita luka ringan dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Di antara yang terluka, ada lima tentara dan dua warga negara asing, satu dari Thailand dan satu lagi dari Nepal. Pihak berwenang terus melakukan penilaian kerusakan sepanjang hari.
Pihak Angkatan Udara Korea Selatan mengonfirmasi bahwa insiden ini terjadi saat dua jet tempur tersebut tengah mengikuti latihan tembak langsung bersama pasukan Amerika Serikat. Dalam pernyataannya, mereka mengungkapkan bahwa pilot salah memasukkan koordinat yang tepat sebelum penerbangan, yang menyebabkan bom dijatuhkan di tempat yang salah.
Selain itu, kejadian ini juga menjadi yang pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Korea pada tahun 1953, di mana warga sipil terluka dalam latihan militer gabungan yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Wali Kota Pocheon, Baek Young Hyun, menyatakan keprihatinannya dan meminta agar semua latihan militer dihentikan sementara sampai ada langkah-langkah pemulihan dan kompensasi yang jelas. Ia juga menambahkan bahwa lokasi kecelakaan tersebut sangat kacau dan terlihat seperti medan perang nyata.
Pihak Angkatan Udara meminta maaf atas insiden ini dan berjanji untuk melakukan penyelidikan serta memberikan kompensasi bagi korban. Mereka juga menyatakan bahwa mereka akan memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.
Sumber: Korea Herald