Berdasarkan hasil survei, ternyata tiga dari sepuluh pekerja wanita dan laki-laki di Korea Selatan yang berusia 20an dan 30an masih bergantung dan mendapatkan bantuan finansial dari keluarganya. Keluarga seperti inilah yang mendapat julukan “keluarga kangguru” yaitu keluarga yang anak-anaknya masih terus mendapat bantuan finansial meskipun mereka sudah memiliki pekerjaan sendiri.
Hasil ini diperoleh dari survei yang diadakan oleh portal pekerja online, Saramin, pada tanggal 8 Mei kemarin. Dari pertanyaan “apakah mereka masih memperoleh uang dari orang tua?”28.5% dari pekerja wanita dan laki-laki di usia 20an dan 30an menjawab “Ya”. Ketika ditanyakan alasannya, 51.1% menjawab hal ini terjadi secara natural, karena mereka masih tinggal dengan orang tuanya. 41.4% menjawab karena penghasilan mereka yang rendah, 27.8% menjawab untuk mencapai kestabilan finansial lebih cepat dan 24.2% menjawab untuk membayar tagihan pinjaman. Sementara 14.1% sisanya menjawab karena orang tua mereka memiliki uang yang banyak.
Survei ini juga memperoleh data bahwa uang yang mereka terima dari orang tuanya sekitar 320.000 won (sekitar Rp 3.840.000). Ketika ditanyakan uang tersebut mereka gunakan untuk apa, mayoritas menjawab untuk makanan dan pengeluaran hidup lainnya (44.9%). Sementara yang lain menjawab: pinjaman rumah dan pengeluaran rumah lainnya (33.3%), asuransi (12.1%), baju dan pengeluaran diri sendiri lainnya (10.1%), pengeluaran budaya dan hiburan (8.1%), membayar tagihan pinjaman dan bunga pinjaman (7.6%) dan menabung (7.1%).
Ketika ditanya lagi sampai kapan mereka akan mendapat bantuan finansial dari orang tuanya, jawaban paling popular adalah sampai mereka menikah (29.8%). Sementara 26.3% persen menjawab hingga mereka keluar dari rumah dan tinggal sendiri, 12.6% menjawab hingga mereka memperoleh gaji yang diinginkan, 8.6% menjawab hingga orang tua mereka tidak memberikan uang lagi dan 6.1% sisanya menjawab sampai mereka bisa menabung hingga jumlah yang diinginkan.