SALAMKOREA.COM – Film Korea terbaru Toilet belum juga rilis namun sudah membuat masyarakat gempar. Pasalnya, film ini dianggap mirip dengan kisah nyata pembunuhan yang terjadi di sekitar stasiun Gangnam tahun 2016 silam.
Dalam sinopsis yang dirilis, film ini diketahui berkisah tentang dua orang yang melakukan pembunuhan berantai setelah ditolak oleh seorang wanita. Bahkan kalimat di poster menuliskan, “Semua yang terjadi adalah kebetulan dan karena kemarahan impulsif.”
Disebut-sebut, film ini berdasarkan kasus pembunuhan yang terjadi di stasiun Gangnam tahun 2016 silam. Kala itu, wanita usia 20an dibunuh oleh pria asing di toilet umum pada 17 Mei 2016. Penyerangnya menunggu di depan toilet selama satu jam untuk menunggu korban yang menjadi targetnya. Pada saat itu, kasus ini menjadi perhatian seluruh masyarakat Korea karena sifat misogini, yakni ketidaksukaan terhadap wanita.
Setelah sinopsis film ini keluar banyak netizen yang terkejut dan mengungkapkan di media sosial. Mereka berpendapat kalau tidak sepantasnya membuat film yang berdasarkan dari kasus yang baru terjadi. Itu karena akan menyakiti keluarga dari korban.
Meskipun beberapa menuding film ini berdasarkan kisah nyata dan menyatakan ketidaksetujuan. Sebenarnya, pembunuhan yang terjadi di Gangnam setahun lalu merupakan kasus pembunuhan berencana. Penyerangnya merencanakan pembunuhan sejam sebelumnya. Sedangkan film ini menceritakan tentang pembunuh impulsif, artinya pembunuhan yang diangkat di film ini tidak direncanakan.
Salah satu organisasi feminis menyatakan bahwa mereka akan memboikot film ini. Mereka berpendapat bahwa tim produksi harus mengaku bahwa slogan dari poster yang dirilis gagal memberitahukan adanya aspek misogini dalam kasus pembunuhan di stasiun Gangnam, dan juga kemungkinan memberikan penderitaan kedua bagi siapaun yang terpengaruh oleh kejahatan seperti itu.”
Dengan adanya kontroversi ini dikalangan netizen. sutradara film Toilet pun akhirnya memberikan pernyataan melalui akun Instagramnya.
Ia mengatakan, “Film Toilet sama sekali tidak berkaitan dengan kasus stasiun Gangnam, dan tidak dibuat untuk membela penyerang (pembunuh). Motif dari film ini adalah meningkatkan kesadaran atas kejahatan serupa. Pesan dari film ini adalah kejahatan yang sempurna itu tidak ada dan penjahat akan mendapat hukuman pada akhirnya.” Setelah itu, akun Instargam sutradara film ini pun dihapus.
Hingga saat ini belum jelas apakah film ini akan tetap ditayangkan dengan adanya kontroversi ini.