Nama Yumi Hogan mungkin masih asing bagi telinga orang Indonesia. Namun bagi orang Korea, nama wanita ini cukup dikenal sebagai “First Lady” pertama di Maryland, Amerika Serikat. Menikah dengan Larry Hogan yang menjadi gubernur di negara bagian Maryland, Amerika Serikat menjadikannya wanita Asia dan Korea pertama yang mendapatkan posisi sebagai First Lady.
Tak seperti kebanyakan istri pejabat, Yumi banyak menghabiskan waktu di dapur. Tak jarang langkah sibuknya terdengar di dapur di rumah dinasnya di Annapolis, Maryland. “Aku dengar First Ladies lainnya tidak memasak di dapur ini, tapi aku justru suka melakukannya sendiri,” ungkapnya pada Chosun Ilbo.
Semenjak November 2014 lalu, sang suami Larry Hogan yang merupakan anggota partai Republik memenangkan posisi di pemerintahan ini. Yumi pun mengaku bahwa hidupnya berubah sejak saat itu. “Aku harus memperhatikan setiap hal yang aku lakukan dan kalimat yang aku ucapkan. Ada banyak yang tertarik tentang latar belakangku, namun aku harus tetap rendah hati,” kata Yumi.
Yumi pun bercerita mengenai kisah cinta dan hidupnya sebelum bertemu Larry. Ia mengatakan bahwa ia bercerai dan menjadi single mother bagi tiga orang putri dan bertemu dengan Larry pada tahun 2000. Awalnya, ia merasa tidak tertarik karena merasa Larry adalah womanizer. “Saat itu aku mengadakan pameran lukisan, dan dia memberikan aku kartu namanya dan meminta agar aku menelpon. Saat itu, aku membuangnya,” kenang Yumi.
Yumi dan Larry menikah tahun 2004.
“Setahun kemudian, dia muncul di pameran yang lain dan bertanya kenapa aku tidak menelponnya. Aku pun mengatakan pikiranku dan dia mengatakan bahwa ia bukan laki-laki seperti itu. Ia pun mengajak minum kopi, lalu berlanjut ke makan bersama dan ketika putri-putriku setuju kami mulai berkencan,” kisah Yumi.
Sang suami merupakan penggemar Korea dan makanannya. “Pada awalnya, ia harus minum tujuh gelas air saat makan sup pedas. Namun kini dia seringkali protes jika supnya tidak pedas,”cerita Yumi.
Kemenangan Larry, tak lepas dari dukungan komunitas Korea yang memberikan suaranya saat pemilihan dan Yumi merasa berterimakasih. Ia pun melanjutkan, seorang First Lady seharusnya seperti seorang ibu dan tidak hanya menjadi suara bagi orang Korea Amerika namun juga semua orang. Sementara itu, Yumi dan keluarganya berencana mengungunjungi Korea pada musim panas mendatang.
Disadur dari Chosun Ilbo.
