Park Tae Hwan Akan Diperiksa Setelah Positif Doping

parktaehwan

Setelah diberitakan positif doping, perenang juara olimpiade asal Korea Selatan Park Tae Hwan akan menjalani pemeriksaan internasional, ungkap badan renang nasional Korea Selatan pada Selasa (27/01).

Berita tentang tes doping yang dinyatakan positif muncul pada Senin dan agensinya Team GMP telah mengkonfirmasi hasilnya dan menyalahkan sebuah rumah sakit yang telah memberikan Park suntikan.

Federasi Renang Korea (KSF) menyatakan bahwa Park sebenarnya gagal lolos tes yang dijalankan oleh FINA, badan renang internasional, dan bukan World Anti-Doping Agency (WADA) seperti yang diberitakan sebelumnya. KSF juga menambahkan bahwa Park Tae Hwan dites sebelum Asian Games Incheon yang dibuka September lalu dan telah diberi tahu hasilnya pada Oktober.

“FINA telah mengabari kita tentang hasil positif tes doping pada akhir Oktober tahun lalu. Saya juga tahu bahwa FINA telah menginformasikan si atlet secara langsung. Karena regulasi FINA tentang kerahasiaan tes doping sampai sanksi diputuskan saat persidangan, kami tidak bisa mengumumkannya (sampai sebuah laporan muncul pada Senin),” kata seorang staf KSF.

Namun, tiga tes doping yang dijalani Park Tae Hwan selama Asian Games terbukti negatif, menurut panitia penyelenggara pada Selasa lalu. Dalam sebuah laporan, panitia mengumumkan Park telah dites setelah lomba 200m gaya bebas pada 21 September, lomba 400m gaya bebas pada 23 September dan terakhir setelah lomba 100m gaya bebas pada 25 September. Panitia menambahkan bahwa semua tes doping itu dilakukan sesuai regulasi WADA dan sebuah institusi yang telah disetujui WADA menganalisa sampel yang dikumpulkan. Hasilnya kemudian dikirim ke Olympic Council of Asia (OCA), badan pengurus olahraga di Asia.

Di hari yang sama, kejaksaan negeri di Seoul mengatakan Park Tae Hwan telah menerima suntikan testoteron di sebuah rumah sakit pada akhir Juli. Pemberian testosteron dilarang oleh WADA. Menurut kejaksaan, staf rumah sakit mengaku memberi suntikan testosteron untuk meningkatkan kadar hormonnya namun mereka tidak tahu bahwa testosteron termasuk zat yang dilarang.

Di sisi lain, kubu Park Tae Hwan telah memberitahu pihak yang berwenang pahwa perenang itu telah bertanya berkali-kali pada rumah sakit tentang isi suntikan tersebut dan dia diyakinkan bahwa suntikan itu aman.

Kejaksaan berkata Park Tae Hwan telah menjalani interogasi hari Minggu lalu. Pihak kejaksaan juga mengungkap bahwa mereka mungkin akan menuntut dokter yang melakukan suntikan, bermarga Kim, atas tuduhan kelalaian profesi.

Team GMP juga menyatakan bahwa mereka akan mencoba menuntut rumah sakit secara pidana maupun perdata karena tindakan mereka.

Menurut seorang staf WADA, Park harus menjalani sesi pemeriksaan FINA untuk menjelaskan situasinya.

“Perenang kelas dunia seperti Park dites berulang kali di luar kompetisi. Beratnya hukuman akan ditentukan setelah pemeriksaannya,” ungkap staf tersebut.

Sedangkan direktur eksekutif FINA, Cornel Marculescu, berkata ke AFP bahwa komisi anti-doping badan renang dunia akan bertemu di akhir Februari. Walaupun agensinya sedang mengupayakan jalur hukum, Park mungkin akan dimintai pertanggungjawaban atas hasil tesnya dan menerima sanksi disiplin, sesuai dengan Kode Anti-Doping Dunia WADA.

parktaehwan2

Park Tae Hwan adalah perenang Korea Selatan yang menerima paling banyak medali dalam sejarah Asian Games dengan 20 medali, termasuk 6 medali emas. Di Olimpiade Beijing 2008, ia menjadi perenang Korea pertama yang memenangkan medali emas cabang renang di nomor 400m gaya bebas.