Jelang Final Piala Asia, Korea Selatan Bersiap

tim-korsel1

Seperti yang sudah diduga, Korea Selatan akan berhadapan dengan Australia di final Piala Asia 2015 yang digelar di Sydney, Australia pada Sabtu malam, 31 Januari mendatang.

Ini mungkin akan menjadi ujian terberat – bertemu dengan tuan rumah di hadapan 80.000 fans. Namun, bukan berarti itu akan mudah. Ini adalah pertandingan terbesar bagi Korea Selatan sejak semifinal Piala Dunia 2002.

Korea sudah mengalahkan The Socceroos, sebutan tim Australia, sekali. Kemenangan 1-0 di Brisbane 2 minggu lalu tidak berarti banyak pada pertandingan mendatang, namun cukup memberi kepercayaan diri pada Korsel. The Taeguk Warriors telah mengalahkan setiap tim sejauh ini, Kuwait, Oman, Australia, Uzbekistan dan Irak.

Yang lebih penting, tim dari Asia Timur tidak kebobolan satu gol pun. Enam clean sheet beruntun tidak hanya akan menjadi catatan sejarah, namun juga sangat dibutuhkan, mengingat Australia telah mencetak 12 gol, lebih banyak dari tim manapun.

Sekalipun demikian, Korea Selatan dengan senang hati menerima gelar underdog and membiarkan tekanan pada kubu Australia. Tuan rumah diprediksi akan agresif dan mencoba mencetak gol di awal seperti yang mereka lakukan di semifinal saat menang atas Uni Emirat Arab. Mereka mencetak gol di 15 menit pertama pertandingan. Kedua gol itu juga datang dari set piece, salah satu titik lemah Korea Selatan.

Tim Australia masih akan tetap mengandalkan Tim Cahill, mantan bintang Liga Inggris dan salah satu pemain terbaik Australia. Sedangkan di kubu Korea Selatan, pelatih Uli Stielike akan mengandalkan bintang-bintang di liga lokal maupun liga luar Korea. Fullback Kim Jin Soo dan Cha Du Ri telah tampil impresif sejauh ini, namun mereka masih harus kerja keras di final nanti.

Ki Sung Yueng, gelandang terbaik di turnamen, akan mendikte permainan dan mempertahankan bola. Ia akan dibantu oleh Park Joo Ho di tengah. Sedangkan posisi striker diisi oleh Son Heung Min yang telah menunjukkan kemampuannya di Piala Asia. Bintang Liga Jerman ini disebut-sebut sebagai pemain Asia paling bersinar. Jika ia bisa menemukan permainan terbaiknya Sabtu nanti, pertahanan Australia akan direpotkan.

Striker kedua, Lee Jung Hyup, yang masih asing di telinga orang Korea 6 minggu yang lalu, namun menjadi salah satu yang bersinar di turnamen ini. Pelatih Uli Stielike sempat dikritik karena membawanya, namun Lee mampu membuktikan kualitasnya dengan 2 gol sejauh ini. Ia adalah striker pekerja keras, merepotkan pemain bertahan dan punya kemampuan mencetak gol-gol penting.

Yang jelas siapapun pencetak gol di final nanti, Korea Selatan tidak akan peduli asalkan orang itu adalah orang Korea.

Sejarah dan Piala Asia pertama sejak 1960 bagi Korea Selatan menunggu di Sydney Sabtu malam nanti.