Pulau Dokdo Menjadi Fokus Latihan Pertahanan Pasukan Korea Selatan

SKOREA-JAPAN-DIPLOMACY-MILITARY

Pulau Dokdo akan menjadi fokus latihan pertahanan pasukan militer Korea Selatan mulai tanggal 24 November 2014 mendatang. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan secara tiba-tiba dari pihak luar. Pulau Dokdo sendiri merupakan pulau yang diperebutkan oleh pihak Korea Selatan dan Jepang. Persengketaan atas pulau ini dimulai sejak pemerintah Jepang mengklaim kepemilikan Pulau Dokdo pada tahun 2005. Pernyataan ini kemudian mendapat protes keras dari pihak Korea Selatan. Kedua negara mengaku memiliki hak atas pulau ini karena faktor historis. Korea Selatan mengaku telah memiliki Pulau Dokdo sejak zaman kerajaan Silla pada tahun 512M. Korea Selatan menganggap Jepang baru menduduki pulau ini setelah menjajah Korea Selatan pada tahun 1910.

Baru-baru ini, pemerintah Korea Selatan membatalkan rencana pendirian Pusat Dukungan Pulau Dokdo. Sementara itu, Jepang menolak memberi izin kepada penyanyi Lee Seung Chul dan istrinya untuk memasuki pulau ini. Penolakan Jepang ini disebut tanpa alasan yang wajar. Latihan pertahanan ini dimulai sejak tahun 1986 dan bertujuan untuk mencegah masuknya kekuatan luar ke Pulau Dokdo. Latihan ini dilakukan dua kali setahun secara teratur. Tahun ini, latihan pertama diadakan pada tanggal 30 Mei 2014 lalu. Latihan kedua akan dilangsungkan 24 November mendatang.

Ada anggapan kekuatan diplomasi Korea Selatan melemah akibat pembatalan pendirian Pusat Dukungan Pulau Dokdo. Namun, ada juga anggapan bahwa apabila Pusat Dukungan Pulau Dokdo ini didirikan, pulau ini akan menjadi wilayah konflik internasional. Mayoritas menganggap Korea Selatan harus bersikap lebih aktif dalam mencegah tuntutan klaim yang diajukan Jepang atas Pulau Dokdo. Jepang sendiri menganggap pembatalan pendirian Pusat Dukungan Pulau Dokdo sebagai prestasi diplomatik yang berarti pihaknya berhasil mempertahankan klaim atas pulau tersebut. Pemerintah Jepang juga menahan penyanyi Lee Seung Chul (yang menyanyikan lagu promosi Pulau Dokdo) dan istrinya selama empat jam dan melarang pasangan ini memasuki Jepang. Hal ini menimbulkan semakin tingginya tingkat sentimen masyarakat Korea Selatan yang mengecam pihak pemerintah Jepang.

Latihan pertahanan yang dilakukan di Pulau Dokdo ini merupakan salah satu wujud usaha pemerintah Korea Selatan dalam mencegah provokasi klaim dari pihak pemerintah Jepang.