Orang Korea Beli Topi Napoleon 29 Milyar!

Topi dua sudut (bicorn) Napoleon Bonaparte telah terjual ke seorang pengusaha Korea seharga $2,4 juta (29 milyar rupiah) dalam lelang di Fountainebleau, dekat Paris, minggu kemarin.

topi_1

Lelaki yang membelinya adalah Lee Tae Kyun, manager perusahaan makanan asal Korea Selatan, Harim. Perusahaan itu adalah sebuah perusahaan makanan berbahan baku daging ayam, termasuk Samgyetang yang dieskpor ke Amerika Serikat dan pimpinannya bernama Kim Hong Kuk.

“Saya datang mewakili bos saya, pemimpin perusahaan. Dia ingin membelinya karena kami punya bangunan baru dan topi itu memiliki arti disana, untuk generasi baru,” kata penawar yang menginginkan kerahasiannya kepada AFP.

Kolektor dari Korea Selatan itu membayar hampir lima kali lipat dari harga minimum yang ditawarkan untuk topi dua sudut berwarna hitam yang pernah dipakai Kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte, saat Pertempuran Marengo di tahun 1800.

Jean-Pierre Osenat dari rumah lelang Osenat di Fountaineblau, Prancis berkata bahwa topi yang telah dimakan usia itu adalah bagian dari koleksi milik Pangeran Louis II, kakek buyut pewaris tahta kerajaan Monaco saat ini, Pangeran Albert II. AP melaporkan Pangeran Albert II dari Monaco mengatakan keluarganya memutuskan untuk menjual barang-barang koleksi itu “dibandingkan melihatnya tersisa dalam bayangan”.

Topi itu sebelumnya dimiliki oleh Joseph Giraud, seorang dokter hewan di rumah Napoleon, dan tetap dimiliki keluarganya hingga 1926 ketika topi itu dijual untuk koleksi keluarga kerajaan Monaco.

topi_2

Napoleon memakai topi itu dan topi lain yang dibuat oleh pembuat topi Prancis, Poupard, menyamping, tidak memakainya dengan ujung menghadap depan dan belakang, supaya dia dapat dengan mudah dikenali, kata ofisial dari rumah lelang Osenat kepada Reuters.

Selama 15 tahun kaisar berkuasa di awal abad ke-19, Napoleon dilaporkan memakai 120 topi— dari sekitar 20 topi yang masih tersisa hanya 2 atau 3 yang dimiliki kolektor pribadi, sisanya berada di museum-museum di seluruh dunia.

Lelang topi itu menutup rangkaian 3 hari penjualan sekitar 1000 artefak Napoleon, termasuk lusinan medali, kunci, dokumen, pedang bergagang berlian, sendok kaviar Rusia dan sebuah elang perunggu yang dulu bertengger diatas bendera perang, demikian laporan AP.

Sumber: The Korea Times, The Telegraph