Saat kapal feri Korea Selatan, Sewol, yang membawa 475 penumpang ini mulai tenggelam 325 orang yang merupakan siswa SMA Danwon meraih ponsel dan mulai mengirim pesan ke orang yang mereka cintai.
Dilansir dari New York Times, Sabtu (19/4), ada beberapa transkrip pesan singkat para siswa yang panik dan mengabarkan tentang keadaan mereka dan kondisi kapal akan tenggelam. Berikut kutipan transkrip dari pesan singkat tersebut.
Shin Seong-hee salah satu siswa SMA yang menuruti perintah dari kru kapal feri untuk tetap di dalam kapal. Adiknya yang ada ikut menunggu di pinggir pelabuhan, menunjukkan pesan singkat yang dikirimkan kakaknya kepada ayahnya.
Seong-hee: “Ayah, jangan khawatir. Aku mengenakan jaket pelampung, teman-teman dan aku semua berpegangan bersama-sama. Saat ini masih di koridor dalam kapal.”
Ayah: “Ayah tahu para penyelamat akan datang, tapi kenapa kamu tidak mencoba untuk pergi ke luar?”
Seong-hee: “Ayah, aku tidak bisa berjalan sekarang karena semua anak-anak ada di koridor. Dan karena kondisi kapal miring sekali.”
Sejak itu pesan terakhir itu, sang ayah belum mendengar kabar lagi dari anak perempuannya yang terjebak di dalam Sewol. Seorang siswa lainnya, Shin Young-jin mengirim pesan kepada ibunya melalui pesan layanan singkat, KakaoTalk.
Young-jin: “Ibu, aku mengatakan ini sekarang karena mungkin aku tidak akan pernah bisa mengatakannya lagi nanti. Aku cinta ibu.”
Ibu: “Kenapa? Aku bertanya-tanya mengapa kamu tidak memeriksa pesan di KakaoTalk. Aku juga, anakku… Aku mencintaimu.”
Saat ini sudah dikonfirmasi bahwa Shin Young-jin berhasil selamat dan masih hidup. Siswa lainnya, Kim Hyun-yi menelepon ayahnya dan mengatakan bahwa kapal yang ditumpanginya tenggelam. Dia mengatakan sambil menangis bahwa dia berpegangan pada sebuah pilar dan mengatakan pada sang ayah jika dia masih ingin hidup. “Kamu harus terus bersama dengan teman-temanmu. Jangan pernah kehilangan mereka,” perintah sang ayah di telepon.
Sayangnya Ayah dan anak ini sempat kehilangan kontak, namun beberapa saat kemudian gadis ini menelpon ayahnya dan berkata bahwa dia bisa bertahan dan akan selamat dari kapal tersebut. Lain lagi dengan Kim Min-kyu, siswa berusia 16 tahun itu mengirim pesan teks kepada pacarnya, Jeong Geum-hwa. Pesan teks tersebut dikirimnya saat berada di kapal feri.
Min-kyu : “Ahh… Kapal berbalik… “
Geum hwa : “Apa? Apa yang kau bicarakan?”
Sang pacar pun belum mendengar kabar lagi darinya sejak pesan terakhir yang dikirimkannya.
Kemudian sebuah media di Korea Selatan menyiarkan pesan seorang siswa laki-laki dengan kakaknya.
Siswa: “Kami berada di feri akan Pulau Jeju. Namun kapal menabrak sesuatu dan tidak bergerak. Mungkin tim penyelamat akan datang.”
Kakak: “Apakah benar-benar parah?”
Siswa: “Aku ada di dalam, jadi tidak tahu tentang itu. Sinyal juga buruk sekali, semoga penjaga pantai segera datang.”
Sang kakak: “Ok, jika tim penyelamat datang, tentu mereka akan segera datang. Jadi jangan coba pergi dengan cara ini dan itu tetap jaga diri, waspada dan tenang. Juga lalukan semua seperti yang diinstruksikan. Bergerak secepat mereka memberitahu kamu. Hubungi aku lagi saat sinyal sudah bagus.”
Melihat percakapan pesan di KakaoTalk, pesan terakhir yang dikirimkan kakak untuk adiknya belum dibaca, dan siswa tersebut belum ditemukan.