Lulusan universitas di Korea menghadapi persaingan yang ketat dalam mendapatan pekerjaan dengan rasio 28,6:1 tahun lalu. Namun dalam penelitian ditemukan bahwa 1 dari 4 orang lulusan yang sudah bekerja justru berhenti dari pekerjaan yang belum setahun dijalaninya. Alasan utamanya adalah kegagalan mereka beradaptasi dengan budaya perusahaan dan permintaan untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Federasi Pekerja Korea melaporkan bahwa karyawan baru di 405 perusahaan kecil dan besar menunjukkan, bahwa 25,2 persen lulusan universitas berhenti bekerja di tahun pertama bekerja. Angka ini meningkat 7,5 persen dibandingkan dengan studi yang dilakukan tahun 2010.
Sedangkan 31,6 persen terjadi di perusahaan kecil dan menengah, serta 11,3 persen di perusahaan besar. Perwakilan federasi mengatakan, “Dalam perusahaan kecil menengah, alasan utama adalah karena gaji yang kecil dan berkaitan dengan kondisi bekerja yang minim.”
Alasan paling banyak mengenai kondisi bekerja yang minim ini adalah 47,6 persen, ketidakpuasan gaji dan jaminan 24 persen, dan ketidaknyamanan lokasi dan lingkungan kerja 17 persen.
Kim Dong Wook dari Federasi mengatakan, “untuk pebisnis yang menghabiskan rata-rata 18 bulan untuk memberikan latihan bagi karyawan baru, meningkatnya angka karyawan yang keluar agak mengganggu. Tren ini mengakibatkan perusahaan merekrut karyawan dengan kemampuan terbaik untuk memberikan kondisi atau syarat perusahaan yang lebih baik.”