SALAMKOREA.COM – Kabar mengenai pasukan Korea Selatan masuk islam sempat menjadi perbincangan pada tahun 2004 lalu. Kala itu, sebanyak 37 pasukan Korea Selatan mengucap kalimat syahadat di Hannamdong, Seoul dipimpin oleh imam setempat.
Pada saat itu, letnan Son Hyeon Ju yang merupakan pemimpin dari Pasukan Khusus Brigade 11 yang diberi nama “Unit Zaitun” mengatakan, “Aku menjadi muslim karena merasa Islam lebih manusiawi dan damai daripada agama lain. Dan jika secara religious bisa terhubung dengan masyarakat lokal, aku kira aku bisa membawa pertolongan besar untuk membawa misi perdamaian ini.” Kala itu, Sem Hyeon Ju bersama pasukannya memang akan dikirim ke kota Kurdish di Irbil di sebelah utara Irak.
Sebelum dikirim ke Iraq, pasukan ini mendapat “pelatihan” khusus mengenai agama Islam. Sebelum berangkat menjalani misi, para pasukan diminta untuk mengenali budaya setempat khususnya agama Islam karena menjadi mayoritas agama masyarakat di Irak.
Setelah mengamati secara keseluruhan mengenai orang-orang yang menjalani ibadah dalam silam khususnya salat, Letnan Son pun mencoba menirukan gerakannya. Ketika ia melakukan hal tersebut, ia mengaku merasa damai dan mulai mengajari gerakan itu kepada anak buahnya sebagai bentuk latihan seperti yoga.
Ketika pada saatnya berangkat ke Irak, ia pun mengutarakan keinginannya untuk memeluk Islam sebagai agama. Dan ketika mengatakan hal ini, ternyata 36 anak buahnya pun menginginkan hal yang sama. Maka pada bersama-sama mereka pun mengucapkan syahadat yang merupakan kalimat pengakuan sebelum memeluk islam.
Para pasukan yang akan dikirimkan ke Irak sama sekali tidak mengetahui tentang islam sehingga pengenalan dilakukan agar nantinya mereka bisa berbaur dengan warga setempat. Namun tanpa diduga, 37 pasukan ini justru tertarik memeluk islam.
Salah satu anggota Unit Zaitun, Kopral Pake Seong Uk (32) kala itu mengatakan, “Aku mempelajari Bahasa Arab saat kuliah dan kemudian Quran, aku punya banyak ketertarikan di islam, dan aku berpikir menjadi muslim karena pengalaman religious ini (ketika bergabung dengan Unit Zaitun).”