Rasio Jenis Kelamin Korea Berubah Tahun Depan

Jumlah wanita di Korea Selatan diprediksi akan melebihi jumlah pria di tahun depan, mengindikasikan bahwa negara itu akan menjadi masyarakat yang menua, sebuah studi pemerintah menunjukkan.

South_Korean

Berdasarkan sebuah laporan tentang ramalan populasi yang dijalankan oleh Statistics Korea, populasi wanita akan mencapai 25,31 juta orang pada 2015, melebihi jumlah pria sebanyak 25,30 juta orang. Ini pertama kalinya rasio jenis kelamin – jumlah anak lelaki yang lahir tiap 100 perempuan – akan berbalik sejak pemerintah memulai sensus pada 1960.

Korea Selatan punya lebih banyak pria karena tradisi kuat yang lebih menyukai anak lelaki dibanding anak perempuan. Namun proporsi wanita di negara itu akan meningkat karena rendahnya angka kelahiran dan populasi yang menua, menurut laporan itu.

“Rasio jenis kelamin tahun lalu ada di angka 105,3. Namun karena wanita berumur lebih panjang, angka mereka akan menjadi besar secara keseluruhan,” kata badan statistik itu.

Populasi pria Korea Selatan akan mencapai puncaknya pada 2029 dengan angka 25,91 juta orang, sedangkan populasi wanita akan terus tumbuh hingga mencapai 26,31 pada 2031. Populasi negara secara keseluruhan akan tumbuh hingga 52,16 juta hingga tahun 2030 dan akan mulai menurun tahun berikutnya.

Pada 2017, Korea diperkirakan akan menjadi masyarakat menua dengan jumlah populasi lansia diproyeksikan lebih dari 14% dari total populasi. Jumlah penduduk diatas 65 tahun akan bertumbuh cepat menjadi 7,12 juta pada tahun 2017 dari 6,39 juta orang pada tahun ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Korea, jumlah penduduk berusia 65 tahun atau lebih akan melebihi jumlah anak-anak di bawah usia 14 tahun, laporan itu menambahkan.

Studi itu juga menunjukkan bahwa angka jumlah penduduk usia 25-49, sebagai usia produktif kerja, sudah mulai menurun. Di tahun 2010, populasi pekerja mencapai 20,43 juta namun turun menjadi 19,58 juta di tahun ini. Angka itu akan terus menurun hingga hanya 18,84 juta.

Di tahun 2000, Korea Selatan telah menjadi “masyarakat menua” dengan jumlah penduduk lanjut usia mencapai 7 persen dari populasi. Ekonomi terbesar keempat di Asia itu akan menjadi “masyarakat menua super” di tahun 2026, dengan jumlah penduduk lansia mencapai lebih dari 20% dari populasi.