Salah satu makanan Korea yang kurang begitu dikenal masyarakat luar adalahboshintang. Makanan ini tidak seperti makanan normal lainnya. Boshintang adalah sup yang bahan utamanya menggunakan daging anjing.
Anjing yang digunakan berasal dari ras anjing tertentu yang disebut nureongie (anjing kuning) atau hwangu. Anjing ini secara khusus dibesarkan untuk diambil dagingnya dan dikonsumsi oleh manusia. Daging anjing ini dimasak dengan bumbu khas Korea ditambah daun bawang, bawang merah, bawang putih, paprika merah, minyak wijen, dan pasta kedelai.
Boshintang merupakan makanan yang masih menjadi kontroversi. Makanan ini dianggap ilegal. Namun, hal itu ternyata tidak sepenuhnya benar. Menurut hukum Korea, anjing tidak diklasifikasikan sebagai hewan ternak (di bawah Undang-Undang Manajemen Sanitasi Ternak) sehingga tidak ada hukum yang mengatur penggunaan anjing sebagai makanan yang dikonsumsi manusia. Hanya saja, restoran yang menyajikan boshintang rutin diperiksa secara berkala oleh inspeksi kebersihan makanan kota.
Namun, banyak masyarakat Korea yang tidak setuju dengan pembuatan dan penyajian makanan ini. Oleh karena itu, restoran yang menyajikan boshintang biasanya melakukannya secara ilegal dan diam-diam. Namun, sup ini masih dapat ditemukan di beberapa restoran di sekitar Seoul, Korea Selatan.
Biasanya, hanya orang tua yang mengonsumsi sup daging anjing ini. Boshintang sering dikonsumsi ketika musim panas tiba. Di balik kontroversinya, sup ini mengandung sumber makanan yang baik untuk tubuh manusia karena banyak mengandung protein dan energi.
Orang yang makan sup ini akan merasa segar dan berenergi kembali. Oleh karena itu, sup ini sering dihidangkan untuk orang yang baru sembuh dari pilek atau penyakit lainnya. Sup ini juga dipercaya dapat menambah kejantanan seorang pria. Tertarik untuk mencoba boshintang?
*Sumber:Detik