Presiden Barack Obama akan mengunjungi Korea Selatan pada hari ini, Jumat (25/4). Kunjungan ini sekaligus untuk meningkatkan hubungan baik dengan Korea Selatan yang kini sedang berada pada masa sulit karena adanya tragedi Sewol. Korea Selatan merupakan negara pertama yang dikunjungi orang nomor satu Amerika ini selain Malaysia, karena saat ini sedang ditimpa musibah yang membuat rakyat Negeri Ginseng ini berduka.
Musibah kapal feri Sewol yang merenggut setidaknya 156 nyawa menurut laporan terakhir (24/4) telah menyita perhatian Presiden Korea Selatan Park Geun Hye. Selama seminggu terakhir, perhatian pemerintah terfokus pada musibah Sewol dan tuntutan masyarakat untuk melakukan penyelidikan atas tragedi yang merenggut banyak korban. Permasalahan dalam negeri ini disebut-sebut mengalihkan kepentingan agenda keamanan dan ekonomi yang menjadi bahasan utama saat bertemu dengan Presiden Obama.
Obama, seperti yang sering dilakukannya di Amerika Serikat dikenal sebagai “Ketua Konseling” akan memberikan dukungan kepada korban beserta keluarganya dan sedikit mengesampingkan kepentingan kebijakan serta tuntutan diplomatik selama perjalanan seminggu ke Asia. Bencana kapal feri ini, tidak diragukan lagi akan menutupi sebagian dari tujuan kunjungan Obama untuk memperkuat hubungan sekutu dengan Amerika Serikat di kawasan Asia Pasifik .
Para pejabat Gedung Putih juga mengatakan Obama tidak berencana untuk mengubah jadwal di Korea Selatan sebagai akibat dari bencana. Akan tetapi Obama mungkin akan menyeimbangkan agenda diplomatiknya dengan sekaligus memberikan dukungan bagi korban kapal feri Sewol.
Presiden Obama dan Park Geun-hye diperkirakan akan membahas strategi mengenai Korea Utara menyusul laporan aktivitas di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri, Korea Utara. Kedua negara ini ingin sama-sama bersatu untuk melawan Korea Utara, yang dalam beberapa hari terakhir telah meningkatkan aktivitas uji coba nuklir. Obama berbicara pada hari Kamis (24/4), meminta Korea Utara untuk mengubah “perilaku” yang meresahkan dunia.
“Mereka adalah negara yang paling terisolasi di dunia. Mereka dapat dikenakan sanksi internasional dan kecaman internasional dari negara manapun di dunia. Akibatnya, warga di negara tersebut menderita seperti halnya masyarakat di dunia,” ujarnya.