Namhae-gun di bagian selatan Korea dikenal karena keindahan pulau-pulaunya yang mulai dikenal para wisatawan lokal maupun asing. Wilayah Namhae-gun, terdiri dari 2 pulau yakni Namhaedo dan Changseondo dan berlokasi di ujung selatan Gyeongsangnam-do (Provinsi Gyeongsang Selatan), terhubung ke daratan dengan 2 jembatan. Jembatan Namhae menghubungkan wilayah itu dengan wilayah Hadong-gun dan Jembatan Changseon-Samcheonpo menghubungkan wilayah itu dengan Samcheonpo di kota Sacheon. Jika tidak karena dua jembatan itu, wilayah Namhae akan mengapung sendirian di laut selatan.
Kesan pertama dari Namhae, seperti yang terlihat dari kedua jembatan, adalah tenang. Lautnya terlihat tenang dan lancar. Diantara jembatan, para wisatawan mengagumi keindahan dari laut biru yang berkilauan ketika sekelompok kapal pesiar dan kapal fery turun naik dimainkan gelombang. Pada titik ini, para pengemudi juga akan mulai memelankan lajunya.
Selama beberapa tahun terakhir, Namhae semakin dikenal di kalangan wisatawan sebagai destinasi wisata yang dipenuhi dengan banyak hal yang bisa dilihat maupun dikerjakan. Tempat ini juga dicintai siapapun yang menikmati olahraga air, seperti perahu kayak dan kapal pesiar. Faktanya, setiap musim panas pantai disana menggelar berbagai macam olahraga air dan lomba berlayar.
Berkat pengakuan nasional sebagai pusat olahraga air, Sekolah Pelayaran Namhae dibentuk pada tahun 2009 di Samdong-myeon. Sekolah itu menawarkan program untuk profesional dan turis. Orang mungkin mengasosiasikan berlayar sebagai hobi yang mahal, namun biayanya ternyata cukup terjangkau. Pelajaran berlayar dipatok seharga 30.000 won (Rp 355.000) per hari dan sewa kapal pesiar berkapasitas 10 orang hanya seharga 20.000 won (Rp 236.000) per orang. Di musim panas, para wisatawan pergi ke tengah laut untuk memancing dan pesta di atas air. Beberapa dari mereka berlayar ke karang dan pulau-pulau kecil tak berpenghuni untuk berenang di laut yang tenang dan jernih sepanjang hari.
Bagian timur Samdong-myeon sangat populer di kalangan wisatawan. Selain ada Taman Rekreasi Cemara Namhae, Taman Ekologi Kupu-Kupu dan beberapa museum dan galeri, ada “Desa Jerman” dan Rumah&Taman, yang menjadi tempat arsitektur yang unik dan berwarna-warni.
Desa Jerman dan Rumah & Taman hanya berjarak 5 menit perjalanan kaki. Dengan atap-atap oranye yang seragam, rumah-rumah di Desa Jerman ditinggali oleh bekas penambang dan perawat dari Korea yang tinggal di Jerman pada 1960an dan 1970an. Yang boleh membeli salah satu rumah disitu adalah siapapun yang menjadi bagian dari rencana pemerintah Korea untuk mengirim pekerja ke Jerman pada masa itu. Penduduk disana kebanyakan adalah pasangan penambang dan perawat serta sebagian pria Jerman yang menikahi perawat Korea.
Rumah-rumah itu sebagian besar dikonstruksi dengan material yang diimpor langsung dari Jerman. Melihat gaya arsitektur rumah-rumah itu sendiri cukup menyenangkan. Total, ada 33 rumah di desa itu yang semuanya menggunakan nama Jerman, seperti Rumah Goethe, Heidelberg atau Morgenstern.
Di tengah-tengah desa ada galeri yang dibangun untuk menghargai penduduk desa itu dan yang pernah bekerja di Jerman, sebagai catatan kontribusi mereka pada pertumbuhan ekonomi negara. Galeri itu kebanyakan hanya berwarna hitam dan putih sebagai simbol penambang dan perawat. Setiap sudut ruangan memancarkan kesedihan dan rasa rindu terhadap tanah air yang mereka rasakan saat di luar negeri. Kadang-kadang penduduk lokal datang ke galeri untuk memberikan penjelasan tentang kenangan mereka. Ada juga “Rumah Cheolsu” yang terkenal karena pernah menjadi lokasi syuting drama MBC “Fantasy Couple” di tahun 2006.
Sekitar lima menit ke arah utara ada Rumah & Taman, kluster perumahan dengan taman-taman yang indah. Ada 23 rumah disana dengan taman dari 18 negara di dunia. Semua rumah adalah milik pribadi, namun mereka membuka tamannya untuk wisatawan. Hwajeong, yang berarti “Rumah Bunga”, didekorasi seperti taman di Jepang. Sedangkan Rumah Finlandia dibangun dengan kayu yang diimpor dari Finlandia. Sedangkan rumah Istana Lin Mediterania, rumah dari aktris Park Won Suk, didekorasi dengan genteng berwarna merah dan pohon palem. Di musim semi, area ini didatangi lebih dari 8.000 pelancong per hari. Sangat indah ketika bunga-bunga bermekaran disini.