Samsung sedang mempertimbangkan untuk memproduksi smartphone di Indonesia

Samsung Electronics Co., perusahaan elektronik raksasa Korea yang saat ini menjadi vendor smartphone Android terbesar di dunia, sedang mempertimbangkan untuk memproduksi smartphone-nya di Indonesia.

 

2047387Samsung-Cikarang780x390

Hal tersebut dikonfirmasi oleh juru bicara Samsung melalui surat elektroniknya kepada The Wall Street Journal, Senin (18/8/2014).

“Samsung telah berdiskusi dengan pemerintah Indonesia untuk memproduksi smartphone guna memenuhi permintaan pasar domestik, sehingga kebutuhan konsumen lokal bisa dipenuhi secara efektif,” ujar juru bicara Samsung dalam pernyataannya.

Sementara itu Mahendra Siregar, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saat dihubungi The Wall Street Journal juga mengonfirmasi kabar tersebut.

Menurut Mahendra, rencananya Samsung akan memanfaatkan pabriknya yang saat ini sudah ada di luar Jakarta (kemungkinan Cikarang) untuk merakit smartphone. Saat ini Samsung memiliki pabrik di Cikarang, Bekasi, yang memproduksi harddisk optik dan perangkat konsumer elektronik, seperti TV, DVD player, serta monitor CRT.

Namun sayangnya, Mahendra menolak untuk berkomentar tentang berapa besaran investasi yang akan ditanamkan Samsung Electronics untuk membuka jalur produksi baru yang akan digunakan untuk merakit smartphone mereka di Indonesia.

Besar kemungkinannya, langkah Samsung untuk membuka pabrik di Indonesia ini adalah sebagai upaya untuk menghindari kebijakan dikenakannya Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM) untuk smartphone yang diimpor.

Menurut The Wall Street Journal, smartphone menjadi komoditas impor tertinggi kedua di Indonesia setelah minyak mentah di tahun 2013 lalu, jumlahnya mencapai 2,8 Miliar Dollar AS.

Peraturan pemberlakuan PPn BM untuk smartphone saat ini sedang dibahas di Kementerian Perindustrian RI. Jika jadi diberlakukan, maka smartphone impor dengan harga di atas Rp 5 juta akan dikenai pajak PPn BM sebesar 20 persen.

Dengan merakitnya di Tanah Air, maka Samsung bisa menekan harga jual smartphone-smartphone-nya di Indonesia dan terus bersaing dengan vendor-vendor lain dalam mempertahankan pangsa pasarnya.

Untuk diketahui, pangsa pasar smartphone Samsung di Indonesia hingga kuartal kedua 2014 (Juni) lalu adalah sebesar 22 persen, turun dari 30 persen di periode yang sama tahun lalu.

Strategi membangun pabrik di suatu negara untuk mendapatkan insentif pajak juga telah diterapkan Samsung di vietnam. Bulan lalu, Samsung memutuskan untuk membangun pabrik yang memproduksi layar untuk perangkat smartphone dan tablet, dengan nilai investasi mencapai 1 Miliar Dollar AS.

 

[Sumber: Kompas.com , Naver ]