Annyeong haseyo Jeolchin,
반가워요!!
Tak kenal maka tak sayang, mungkin itulah alasan mengapa tulisan ini ada.
Lahir dan tumbuh besar di korea menjadikan saya orang yang begitu mencintai budaya. Itulah salah satu alasan mengapa saya membuat website Salam Korea. Saya ingin memperkenalkan budaya Korea kepada masyarakat Indonesia khususnya.
Ketika mengikuti pertukaran pelajar di Universitas Indonesia tahun 2006 selama 6 bulan. Saya begitu terkejut karena ternyata Korea begitu dikenal. Saat itu hallyu wave sedang populer di kalangan masyarakat. 7 tahun kemudian saya kembali ke Indonesia, kali ini saya datang untuk bekerja pada perusahaan Korea yang membuka cabang di Jakarta. Saya pun kembali bertemu dengan teman-teman lama dan semakin terkejut ketika mendengar dari mereka bahwa hallyu wave pada saat itu sedang berada di puncaknya. Kepopuleran Kpop menjadi salah satu faktor pendorongnya.
Banyak media cetak maupun elektronik yang “bergenre” kpop mulai bermunculan. Konser-konser artis asal Korea pun hampir sama banyaknya dengan artis asal negeri Paman Sam atau Eropa. Fanbase untuk para idola Kpop pun memiliki anggota yang tidak sedikit.
Oleh karena itu saya menghadirkan Salam Korea untuk semua masyarakat Indonesia. Tidak hanya menyajikan informasi seputar Kpop, namun berbagai informasi mengenai isu terhangat di Korea. Saya juga ingin membagi kebudayaan Korea yang banyak membuat orang jatuh cinta hanya dengan menontonnya dari drama atau tayangan Korea lainnya.
Salam Korea menyediakan informasi dan memberikan kesempatan bagi para pembaca untuk lebih dekat dengan Korea yakni dengan memiliki fan club secara online di Salam Korea untuk mendukung idola masing-masing. Tidak hanya itu, pembaca yang tergabung sebagai member pun dapat berpartisipasi dalam forum di Salam Korea.
Salam Korea hadir untuk meningkatkan hubungan antara Korea dan Indonesia dengan saling berbagi budaya yang beragam. Mari bergabung bersama Salam Korea.
Founder
