SALAMKOREA.CO M – Delapan tahun lalu, dua orang pelajar program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Indonesia asal Korea Selatan, Icarus Han dan Kim Yun-shik, mendirikan Asosiasi bahasa Korea UI atau disebut dengan UI Hankook-eo Dongari.
Untuk memudahkan pelafalan, kata Hankook-eo ditulis menjadi Hangugo. Icarus Han adalah ketua pertama Hangugo Dongari (HD).
“HD sempat vakum dua tahun, pas 2007-2008. Tahun ini, kami sudah sampai ke angkatan ketujuh dengan jumlah 50 anggota baru,” kata Ketua HD 2014 Rahmat Subarkah kepada Kompas.com.
Rahmat menuturkan, anggota HD memiliki kegiatan rutin tiap pekan, yaitu mengikuti kelas bahasa Korea sekali sepekan. HD menyediakan kelas dari hari Senin-Jumat setiap pukul 14.00 WIB dan setiap peserta diberikan kebebasan memilih hari belajar.
Pengajar bahasa Koreanya adalah warga Korea Selatan yang sedang belajar di program BIPA UI. Sementara itu, peserta HD adalah mahasiswa UI yang memiliki minat terhadap Korea.
Para calon anggota akan diseleksi pada perekrutan terbuka HD yang digelar tiap akhir semester, setahun sekali. HD pun, tutur Rahmat, kerap mengadakan pertemuan dan kegiatan, seperti komunitas lain pada umumnya.
“Kami juga punya wadah untuk menampung minat seni para anggota. Ada HDvoice yang kegiatannya cover lagu Korea. Ada HDcrew untuk cover dance-nya,” ujar Rahmat.
Sebagai komunitas pecinta Korea, HD memiliki misi pertukaran budaya Indonesia-Korea. Hubungan guru asal Korea dengan murid asal Indonesia diharapkan menjadi persahabatan antara dua negara tersebut, meski dalam skala kecil.
“Kami juga ingin menjadi wadah bagi mahasiswa UI yang memiliki minat dan keingintahuan besar terhadap korea, baik itu popculture-nya, bahasa, adat istiadat sampai dengan makanan,” kata Rahmat.
Dinda, mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer angkatan 2012, bergabung dengan HD karena ingin belajar bahasa dan kebudayaan Korea. “Kebetulan rumahku di Jakarta Barat dan di sana jarang ada tempat les bahasa Korea jadi saya pilih ikut HD. Di UI (HD), juga bisa kenal banyak teman,” kata Dinda.
Selain belajar bahasa Korea tiap pekan, kegiatan yang berupa permainan atau kunjungan juga menjadi daya tarik anggota, seperti Dinda.
“Kami pernah ngadain Running Man (permainan ala variety show asal Korea yang berjudul sama). Main bareng-bareng, guru-guru Koreanya juga ikut,” kata Dinda yang mengenal Korea melalui K-drama dan K-pop.
Pada waktu para mahasiswa asal Gwang-ju, Korea Selatan, berkunjung ke UI, Dinda dan anggota HD yang lain pun turut menyambut mereka. Marta Fitria, mahasiswi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI angkatan 2010, juga mengungkapkan alasan yang sama bergabung ke HD.
“Gue suka Korea. Ikut HD karena pengen bisa baca hangeul (aksara Korea) dan tahu kebudayaan mereka, apalagi kan yang ngajar native,” katanya. Akan tetapi, tak seperti Dinda yang masih aktif bergabung di HD, Marta hanya sempat mengikuti kegiatan HD beberapa kali.
“Waktu itu tutor gue ngajarnya pakai bahasa Inggris dan bagus Inggrisnya. Terus menurut gue, dia agak cepat ngajarnya, jadi gue keteteran terus, gue jadi malas deh ikut HD,” kata Marta.
Keahliannya membaca hangeul pun didapat bukan melalui HD, melainkan lewat kelas bahasa Korea dasar di bangku perkuliahan.
Meskipun hanya sebentar bergabung di HD, Marta merasakan manfaat dari HD, yaitu menambah pertemanan. “Pas ada acara terus orang Korea datang itu juga seru kok. Ada games-nya,” ujar Marta.