Nasib sial dialami tentara khusus milik Korea Selatan (Korsel). Keduanya meninggal ketika sedang mengikuti latihan rutin militer.
Diberitakan oleh Yonhap, Selasa (3/9/2014), kedua tentara berusia 20an itu tumbang saat latihan rutin. Mereka meninggal karena mati lemas. Lebih jauh pihak militer mengatakan tentara ketiga masih dalam perawatan. Insiden terakhir terjadi di Unit Latihan Perang di Jeungpyeong, Seoul bagian selatan.
Latihan militer di Korsel memang terkenal sangat keras. Mereka menghabiskan waktu selama satu jam dengan kondisi berlutut dan tangan diikat dibelakang punggung. Mereka dilatih bagaimana cara menghadapi situasi saat sedang ditangkap.
“Kedua orang itu mengalami kesulitan dalam bernapas setelah kepalanya diikat dengan kain dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit,” demikian penjelasan juru bicara tempat latihan perang Korsel.
Menurut penjabat setempat, program latihan yang dilakukan mereka mengadopsi dari Amerika Serikat (AS), Australia dan Inggris. Namun, pasti ada beberapa kecerobohan dalam melakukan latihan.
Berita ini muncul sehari setelah tuduhan terhadap kematian yang menimpa empat orang tentara, yang mengikuti wajib militer. Menurut jaksa penuntut, tentara muda itu meninggal pada April setelah dadanya ditendang, menyebabkan dia tersedak makanan
Sebagai tambahan, ada empat orang yang harus bunuh diri karena mengikuti latihan wajib militer ini sejak Juli lalu. Pada Juni sebelumnya, seorang tentara juga mencoba bunuh diri dengan menembak kepalanya, tapi percobaan bunuh diri itu gagal. Tindakan itu dilakukan setelah membunuh lima orang anggota lainnya.
Insiden ini memicu gelombang keprihatinan dan kemarahan atas budaya kekerasan dalam militer. Di mana semua pria Korsel harus mengikuti wajib militer selama dua tahun.